PENGANTAR
BISNIS
TULISAN : 2. Tantangan Dunia Usaha Menyongsong Era
Globalisasi
Ekonomi
KELAS : 1EB21
NAMA
|
NPM
|
AQLI AULIAWATI
|
21212022
|
FIKRIA ADDINA
|
22212950
|
INTAN RISMAR MASYITOH
|
23212754
|
PUTRI ARISTYA DEVI
|
25212756
|
RESTI JENITA
|
26212147
|
PENDAHULUAN
Globalisasi dari sisi
ekonomi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan
akan berlangsung terus dalam Iaju yang semakin pesat sesuai dengan kemajuan
teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi dan komunikasi sangat penting,
yang dapat menyebabkan terjadinya penipisan batas-batas antar negara ataupun
antar daerah di suatu wilayah.
Era globalisasi membuka
peluang sekaligus tantangan bagi pengusaha Indonesia termasuk usaha kecil,
karena pada era ini daya saing produk sangat tinggi, live cycle product relatif
pendek mengikuti trend pasar, dan kemampuan inovasi produk relatif cepat.
Dewasa ini dunia bisnis menghadapi beberapa
tantangan besar, jarak geografis dan
budaya yang telah menyempit dengan munculnya pesawat udara, mesin fax, sambungan telepon dan komputer
global serta siaran televisi
satelit, kemajuan-kemajuan ini telah merangkul negaranegara di seluruh dunia ke dalam satu ekonomi global, dalam ekonomi global,
perusahaan harus menanggapi kecenderungan pasar seraya tetap bertanggung-jawab melindungi lingkungan.
Mereka juga harus memusatkan perhatian pada pelanggan jika mereka ingin
berhasil di pasar global. Maka dari itu kiranya perlu diuraikan
strategi-strategi yang selayaknya dilakukan perusahaan-perusahaan dalam
menyongsong era globalisasi.
ISI
2.
Tantangan
Dunia Usaha Menyongsong Era Globalisasi Ekonomi
Semanjak paradigma pembangunan Indonesia
berubah pada pertengahan 80-an, dari prinsip government driven growth ke
paradigma public driven growth, maka pemerintah seharusnya hanya berperan
sebagai penentu arah kebijaksanaan pembangunan ekonomi. namun kenyataannya
tidak demikian, sebagai akibat praktik manajemen kebijaksanaan ekonomi nasional
yang masih serba sentralistik. akibatnya, swasta memang tumbuh, tetapi dengan
moral ketergantungan yang berlebihan terhadap kegiatan proyek-proyek
pemerintah yang sentralistik, sehingga
jiwa kewirausahaan para pengusaha menjadi tumpul bahkan mati.
Dapat dicatat beberapa kelemahan yang
melekat pada usaha swasta Indonesia selama ini. Pertama , terdapat nya
pertimpangan struktural dari komposisi pelaku bisnis dan penguasaan aset antara
usaha besar dengan usaha menengah dan kecil, yang kemudian menciptakan iklim
kecemburuan dan kebencian. Selanjutnya, jenis usaha-usaha mereka tidak terfokus
pada suatu usaha yang sesuai kompetensi produktif mereka dan akhirnya,
kelemahan yang berkaitan dengan etika bisnis dan etos kerja mereka yang rendah. Sebagian pengamat menganggap bahwa sebenarnya era globalisasi
perekonomian dapat menjadi lokomotif yang dapatmenarik gerbong para pengusaha
Indonesia untuk maju dan berkembang. Namun bagi kelompok lainnya, justru
kondisi tersebutdianggap sulit dapat terealisasi.
Namun terlepas dari kelompok pro maupun
kontra, maka yang penting saat ini dilakukan atau diupayakan oleh berbagai
pihak adalah bagaimana dapat mendorong para pengusaha daerah agar dapattetap
menjalankan usahanya dengan baik dalam era yang tidak menentu. Beberapa upaya
tersebut diataranya : Pertama, harus dimulai oleh pemerintah nasional dan
daerah sendiri untuk secara tegas menerapkan strategi pembangunan ekonomi kontemporer
yang ditekankan pada “resources based strategy”. Selanjutnya, untuk sementara
waktu pemerintah nasional atau daerah harus berinisisatif mengembangkan
strategy kewirausahaan bagi pengusaha secara mandiri.
Pada dasarnya, memang peluang bisnis dalam
era globalisasi ini bukanlah sesuatu hal yang mudah diidentifikasi. Karena itu,
para pengusaha hendaknya mempunyai pedoman-pedoman tertentu guna dapat
menangkap peluang bisnis yang ada. Tetapi, perlu disadari bahwa pada
hakikatnya, meskipun berbagai hal tersebut diatas dapat diselesaikan. Seperti,
ditunjukkan oleh kenyataan bahwa pengusaha selama ini ternyata kebanyakan
diantara mereka hanyalah sebagai pengusaha “komprador”. Sedang dipihak pemerintah, manajemen ekonomi pemerintah
masih sangat bersifat birokrasi yang protektif, selektif.
Namun kemudian, mengahadapi kondisi dewasa
seperti ini, maka para pengusaha harus tetap bersikap optimis, karena tidak ada
pilihan lain untuk menganggap bahwa globalisasi adalah peluang ekonomi yang
mungkin dapat memberi manfaat, sehingga harus dipersiapkan dalam menghadapinya.
Secara makroada beberapa strategi yang dapat ditempuh
pengusaha agar para pengusaha dapat menjadi pejuang pembangunan ekonomi
nasional secara efisien. Pertama, perlu melakukan reorientasi tentang usaha
yang hendak dikelola. Kemudian perlu
melakukan restrukturisasi di bidang organisasi maupun keuangan. Kemudian,
pengusaha harus melakukan langkah ketiga
yakni aliansi usaha, baik secara strategis maupun kompetitif.
Akhirnya kami dapat simpulkan bahwa era
globalisasi ekonomi adalah sebuah keharusan sejarah dari siklus hidup umat
manusia yang tidak dapat dielakkan.
PENUTUP
Kesimpulan :
Ø
kelemahan yang melekat pada usaha swasta
Indonesia selama ini. Pertama , terdapat nya pertimpangan struktural dari
komposisi pelaku bisnis dan penguasaan aset antara usaha besar dengan usaha
menengah dan kecil, yang kemudian menciptakan
iklim kecemburuan dan kebencian.
Ø
Pada dasarnya, memang peluang bisnis dalam
era globalisasi ini bukanlah sesuatu hal yang mudah diidentifikasi. Karena itu,
para pengusaha hendaknya mempunyai pedoman-pedoman tertentu guna dapat
menangkap peluang bisnis yang ada. Tetapi, perlu disadari bahwa pada
hakikatnya, meskipun berbagai hal tersebut diatas dapat diselesaikan.
Daftar Pustaka :
1.
Senin, 5 november 2012, Pukul 12:24
Analisis perekonomian nasional &internasional , Dr.
Marsuki DEA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar