Jumat, 08 Maret 2013

PEREKENOMIAN INDONESIA (TUGAS BAB 1)


PEREKONOMIAN INDONESIA




NAMA            : RESTI JENITA
KELAS           : 1EB21
NPM               : 26212147
TUGAS           : PEREKONOMIAN INDONESIA (BAB 1)


TUGAS
BAB 1

  • SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Ø      Pengertian Sistem Perekonomian

Sistem Perekonomian adalah suatu sistem yang diterapkan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, baik kepada individu maupun organisasi-organisasi di negara tersebut.

Ø      Perkembangan sistem Perekonomian

  • Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalis)

Dasar penerapannya sistem ini adalah karena adanya kegiatan “invisible hand”/tangan-tangan yang tidak kelihatan, yang dicetuskan oleh bapak ahli ekonomi Adam Smith. Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

  •  Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis)

Pencetus ide gagasan tentang sistem ekonomie tatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi pada saat itu, sebagai ulah dari para kaum kapitalis. Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh.

  • Sistem Ekonomi Campuran

Definisi dari sistem perekonomian pasar campuran ini adalah merupakan sebuah kombinasi dari “logis” dari ketidaksempurnaan kedua sistem ekonomi yang telah ada di atas (Liberalis dan Etatisme).

  • Perbedaan Berbagai Macam Sistem Ekonomi Yang Ada

Sistem Ekonomi Kapitalis, perekonomian dibiarkan berjalan atas inisiatif dari masing-masing individu dengan kebebasan yang sebesar-besarnya.

Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya. Secara umum karakteristik ekonomi kapitalisme adalah :

1.      Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta
2.      Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor dan akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku

Berikut ciri-ciri sistem perekonomian kapitalis :

1.      Hak milik perorangan di akui oleh pihak berkuasa
2.      Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi
3.      Jenis, jumlah, dan harga barang ditentukan kekuatan pasar
4.      Adanya persaingan bebas
5.      Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi) diserahkan kepada swasta

Sistem Ekonomi Sosialis, perekonomian dipaksakan sebagai usaha bersama berdasarkan atas ketentuan-ketentuan yang berlaku (menurut rencana pemerintah).

Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :

1.      Alat-alat dan faktor produksi dikuasai Negara
2.      Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur Negara
3.      Harga barang atau jasa ditentukan pemerintah
4.      Hak milik perorangan tidak diakui

Sistem Ekonomi Campuran, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas-asas kekeluargaan.

Ciri-ciri sistem ekonomi Campuran :

  1. Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi
  2. Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian
  3. Swasta atau perorangan diberi kebebasan untuk berusaha diluar sektor vital
  4. Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta

Ø      Sistem Perekonomian Indonesia sebelum Orde Baru

Sejak negara republik indonesia berdiri, sudah banyak tokoh-tokoh negara yang telah merumuskan perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok. Sebagai contoh, Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya beliau mencetuskan ide bahwa dasar perekonomian indonesia sesuai dengan cita-cita tolong-menolong.
Demikian juga dengan tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumtro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi.

Demokrasi ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri yang positif diantaranya adalah :

1.      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan
2.     Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
3.    Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
4.     Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat

Dengan demikian perkonomian indonesia tidak mengizinkan adanya :

1.      Free fight liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisahsi kaya dan si miskin.
2.      Etatisme, yaitu keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja.
3.      Monopoli, suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain kepada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sang monopoli. Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.

Meskipun awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perokonomian libelaris dan etatisme tidak pernah terjadi di indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak libelaris dalam perekonomian indonesia. Demikian juga dengan sistemetatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun 1960-an sampai masa orde baru.


Ø      Sistem Perekonomian Indonesia setelah Orde Baru

Setelah orde baru mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang di inginkan oleh rakyat indonesia. Setelah begitu sulit melalui masa penuh tantangan. Dan pada akhirnya para wakil rakyat kita sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.

Dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde baru yang ditujukkan untuk :

a.       Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa faham dan sistem perekonomian yang lama.
b.      Menurunkan dana mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi.

Berdasarkan pada sumber yang dapat di percaya tercatat bahwa :

1.      Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
2.      Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120 %
3.      Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85 %
4.      Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9 %

Dari data tersebut menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama (REPELITA1) baru dimulai pada tahun 1969. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar