PEREKONOMIAN INDONESIA
NAMA : RESTI JENITA
KELAS : 1EB21
NPM : 26212147
TUGAS : PEREKONOMIAN INDONESIA (BAB 9)
TUGAS
BAB 9
- Masalah Pokok Perekonomian Indonesia
A.
Pengangguran
Pengangguran
atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Jenis dan macam pengangguran
- Berdasarkan jam kerja
a)
Pengangguran
Terselubung
b)
Setengah Menganggur
(Under Unemployment)
c)
Pengangguran
Terbuka (Open Unemployment)
- Berdasarkan penyebab terjadinya
a)
Pengangguran
friksional (frictional unemployment)
b)
Pengangguran
konjungtural (cycle unemployment)
c)
Pengangguran
struktural (structural unemployment)
d)
Pengangguran
musiman (seasonal Unemployment)
e)
Pengangguran
siklikal
f)
Pengangguran
teknologi
g)
Pengangguran siklus
Penyebab Pengangguran
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan
menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur
dan keluarganya.
Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu
negara.
Di
negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran
terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan
tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Akibat pengangguran
- Bagi perekonomian negara
a)
Penurunan
pendapatan perkapita.
b)
Penurunan
pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
c)
Meningkatnya biaya
sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
- Bagi masyarakat
a)
Pengangguran
merupakan beban psikologis dan psikis.
b)
Pengangguran dapat
menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
c)
Pengangguran akan
menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
B.
Inflasi
Inflasi
adalah suatu peristiwa ekonomi ketika harga barang barang umum naik secara
bersamaan dan terus menerus. Inflasi juga menunjukan gejala menurunnya nilai
uang rupiah terhadap barang dan jasa.
Menurut
penyebabnya, jenis jenis inflasi dapat
dibedakan menjadi ;
a)
Inflasi tarikan
permintaan ( demand full inflation )
b)
Inflasi dorongan
biaya ( cost push inflation )
c)
Inflasi campuran (
mixed inflation )
Dampak
inflasi
a)
Meningkatkan
kesenjangan ekonomi
b)
Mengurangi daya
saing barang export karena harganya mahal
c)
Meningkatkan
kegiatan spekulatif
d)
Menurunkan daya
beli masyarakat
e)
Menimbulkan
ketidakpastian ekonomi
f)
Mengurangi tingkat
investasi
Masalah
Pengangguran dan Inflasi
Ada empat faktor yang
menentukan tingkat inflasi :
- Uang yang beredar baik uang tunai maupun giro.
- Perbandingan antara sektor moneter dan fisik barang yang tersedia.
- Tingkat suku bunga bank juga ikut mempengaruhi laju inflasi. Suku bunga di Indonesia termasuk lebih tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia.
- Tingkat inflasi ditentukan faktor fisik prasarana.
Melonjaknya
inflasipun karena dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menarik subisidi
sehingga harga listrik dan BBM meningkat. Kenaikan BBM tersebut cukup
memberatkan masyarakat lapisan bawah karena dapat menimbulkan multiplier
effect, mendorong kenaikan harga jenis barang lainnya yang dalam proses
produksi maupun distribusinya menggunakan BBM.
Tingginya
angka inflasi selanjutnya akan menurunkan daya beli masyarakat. Untuk bisa
bertahan pada tingkat daya beli seperti sebelumnya, para pekerja harus
mendapatkan gaji paling tidak sebesar tingkat inflasi. Kalau tidak, rakyat
tidak lagi mampu membeli barang-barang yang diproduksi. Jika barang-barang yang
diproduksi tidak ada yang membeli maka akan banyak perusahaan yang berkurang
keuntungannya. Jika keuntungan perusahaan berkurang maka perusahaan akan
berusaha untuk mereduksi cost sebagai konsekuensi atas berkurangnya keuntungan
perusahaan. Hal inilah yang akan mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah
pekerja atau buruhnya dengan mem-PHK para buruh. Salah satu dari jalan keluar
dari krisis ini adalah menstabilkan rupiah. Membaiknya nilai tukar rupiah tidak
hanya tergantung kepada money suplly dari IMF, tetapi juga investor asing
(global investment society) mengalirkan modalnya masuk ke Indonesia (capital
inflow). Karena hal inilah maka pengendalian laju inflasi adalah penting dalam
rangka mengendalikan angka pengangguran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar