PEREKONOMIAN INDONESIA
NAMA : RESTI JENITA
KELAS : 1EB21
NPM : 26212147
TUGAS : PEREKONOMIAN INDONESIA (BAB 4)
TUGAS
BAB 4
- Peta Perekonomian
Indonesia
Indonesia
adalah negara kepulauan yang tersebar dari penjuru sabang sampai merauke.
Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alamnya, disetiap pulaunya selalu ada
sumber daya alam, contohnya satu kabupaten di Halmahera Selatan saja, mempunyai tambang
minyak, besi, emas, batu mulia, mutiara, kelapa dan jalur ikan yang
padat. Itu baru satu kabupaten saja. Ini lah yang menjadikan Indonesia
sebagai Negara yang cukup dipandang oleh dunia, ditambah dengan lokasinya yang
diapit oleh dua benua yaitu Australia dan Asia.
A.
Keadaan
Geografis
- Indonesia merupakan
negara kepulauan, dengan luas keseluruhan +/- 195 sampai dengan 200 juta Ha.
Keadaan demikian dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan
perekonomian dan
sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian.
- Indonesia hanya
mengenal dua musim. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa
produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya. Dengan
demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut untuk
memenangkan persaingan dipasar lokal maupun dunia.
- Indonesia kaya akan
bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang, yakni
minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang
sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi berani ditetapkan
sebesar 7,5% (masa Repelita II).
- Wilayah Indonesia
menempati posisi yang sangat strategi, terletak diantara dua benua dan dua samudera
dengan segala perkembangannya. Sejak sebelum kemerdekaanpun Indonesia telah
menjadi tempat singgah dan transaksi antara kedua benua dan benua-benua
lainnya. Dengan letak yang sangat strategi terebut, harus dapat
memanfaatkannya, sedemikian rupa sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi,
akan singgah dan membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian Indonesia,
yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu, seperti sarana
telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara serta infrastruktur lainnya.
B.
Mata
Pencaharian
Mata
pencaharian masyarakat Indonesia beragam karena letak geografis dan letak
ketinggian itu berbeda. Ada mata pencaharian yang di bidang pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan dan yang
hidup di kota berkerja di kantoran. Kehidupan penduduk dapat dibedakan
menjadi dua corak yakni corak kehidupan tradisional (sederhana) dan corak
kehidupan modern (kompleks). Mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia 70%,
mengarah ke sektor bercocok tanam seperti pertanian dan perkebunan. Tanah
Indonesia yang sangat subur, mendorong masyarakat Indonesia untuk mengelola dan
memanfaatkan kekayaan alam itu untuk bercocok tanam dan menjadikannya sebagai
mata pencaharian bagi mereka yang tinggal di dataran tinggi.
Selain
bercocok tanam, sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di dataran
rendah (daerah pantai) mata pencaharian mereka mengarah ke sektor perikanan.
Sedangkan, mata pencaharian penduduk di perkotaan mengarah kepada sektor
pembangunan, perindustrian, transportasi, pariwisata.
Untuk
mengatasi masalah komoditi yang dihasilkan dari
sektor pertanian yang relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga
tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (misalnya industri) ada beberapa langkah yang
dapat dilakukan
diantaranya:
- Memperbaiki
kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan
prasaranya bidang pertanian.
- Meningkatkan nilai
tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja
tetapi juga merambah ke pasar Internasional.
- Mencoba
mengembangkan kegiatan agribisnis.
- Menunjang kegiatan
transmigrasi.
C.
Sumber
Daya Manusia
Jika melihat sejarah
mengenai pertumbuhan penduduk di Indonesia sebelum Orde Baru, pertumbuhan
penduduk di Indonesia masih cukup tinggi lebih kurang 2,8%. Dan setelah
pemerintahan Orde baru menyadari bahwa pertumbuhan tersebut harus dikurangi, maka mulai
Repelita I sampai dengan Repelita IV, pertumbuhan penduduk hanya berkisar
antara 2,1% sampai dengan 2,3% dan 1,9% diperkirakan untuk Repelita
selanjutnya.
Sebagai
salah satu Negara yang masih berkembang, Indonesia memang menghadapi masalah
sumber daya manusia diantaranya :
- Pertumbuhan
penduduk yang masih tinggi.
- Penyebaran yang
kurang merata.
- Kurang seimbangnya
struktur dan komposisi umur penduduk, yang ditandai dengan besarnya jumlah
penduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih relatif rendah.
Pertumbuhan
penduduk yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara, jika tidak
diikuti dengan peningkatan produksi, dan efisiensi di bidang lainnya. Banyak
penduduk akan menambah sumber daya produktif terhadap sumber daya manusia yang
belum produktif (anak-anak,
manula, pengganguran), yang akibat lanjutnya akan menciptakan masalah-masalah
sosial yang cukup rumit. Adapun tindakan-tindakan yang dapat dan telah
dilakukan pemerintah adalah :
- Melaksanakan
program keluarga berencana. Dengan program ini diharapkan laju
pertumbuhan akan lebih dapat dikendalikan. Dengan program ini pula pemerintah
ingin menjelaskan dan membuka kesadaran bahwa banyak anak akan memberi konsekuensi ekonomis yang lebih berat. Secara
tidak langsung program keluarga berencana ini ingin memprioritaskan segi
kualitas anak, dibanding segi kuantitas.
- Meningkatkan mutu
sumber daya manusia (dengan pendididikan formal maupun informal) yang telah
ada, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju
pertumbuhan penduduknya.
Penyebaran
penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan
ekonomi secara umum. Akibat lanjutnya adalah terjadinya ketimpangan daerah
miskin dan daerah kaya. Daerah yang tampak menguntungkan (khusus Pulau Jawa)
akan menjadi serbuan dan perpindahan penduduk dari daerah lainnya. Akibatnya
daerah di luar pulau jawa yang memang telah ketinggalan dari segi ekonomi, menjadi
semakin tertinggal.
Tidak
seimbangnya beban penduduk antar daerah itu akan berdampak terpusatnya modal di
daerah tertentu saja. Dampak lainnya adalah mengumpulnya tenaga kerja di Pulau
Jawa sehingga persaingan tenaga kerja (penawaran) sangat tinggi. Dengan kondisi tersebut bisa
dilihat bahwa
upah tenaga kerja akan menjadi rendah (sesuai dengan hukum penawaran).
Rendahnya tingkat upah akan berakibat timbulnya kesengsaraan dan pengganguran,
dan tentu saja masalah kriminalitas akan semakin menggejala. Sebaliknya di luar
Pulau Jawa akan terjadi kekurangan tenaga kerja sehingga upah akan tinggi. Hal
inilah yang menyebabkan biaya produksi di luar Pulau Jawa sangat tinggi, begitu pula dengan
biaya transportasi. Maka secara tidak langsung kondisi ini akan menyebabkan
turunnya
pertumbuhan Industri dan secara otomatis akan menghambat pertumbuhan ekonomi
secara nasional. Tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah :
- Penyelenggaraan
program transmigrasi, sehingga akan jadi pemerataan sumber daya ke daerah-daerah yang
masih membutuhkan. Dengan program ini diharapkan para peserta transmigran dapat
meninggalkan ketidakproduktifan mereka, justru mereka mempunyai kesempatan
memperbaiki ekonomi mereka dengan mengembangkan daerah baru yang mereka
tempati. Suatu pekerjaan yang tidak mudah, namun juga suatu hal yang tidak
mustahil untuk berhasil.
- Memperbaiki dan
menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan baru di daerah-daerah tertinggal.
Sehingga penduduk sekitar tidak perlu ke kota atau Pulau jawa untuk bisa
bekerja. Dengan demikian arus urbanisasi dari desa ke kota, dari luar pulau
Jawa dapat dikurangi. Di dalam GBHN sendiri perluasan dan pemerataan lapangan
pekerjaan serta mutu dan perlindungan tenaga kerja merupakan kebijaksanaan
pokok yang sifatnya menyeluruh di semua sektor. Program-program
pembangunan sektoral atau regional perlu selalu mengusahakan terciptanya
perluasan kesempatan kerja sebanyak mungkin, sehingga dapat meningkatkan
produksi.
Komposisi
penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan
produksi menjadi tidak lancar. Akibatnya ada masa tunggu yang semestinya tidak
perlu terjadi, karena kebutuhan hidup tidak bisa menerima istilah tunggu.
Dengan demikian perlu dilakukan tindakan secepatnya untuk membekali dan
mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda di Indonesia dengan pendidikan formal
maupun informal, dengan ketrampilan dan pengetahuan yang tidak mendesak.
Langkah-langkah yang akan dan telah ditempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini
adalah :
- Meninjau kembali
sistem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum, untuk dapat lebih
disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus yang lebih sesuai dengan
tuntutan pembangunan. Sehingga lulusan yang dihasilkan yang siap kerja dan
bukannya siap latih kembali.
- Menciptakan sarana
dan prasarana pendidikan yang lebih mendukung.
Adapun sasaran kebijaksanaan
tenaga kerja di Indonesia meliputi hal-hal :
- Memperluas lapangan
pekerjaan untuk dapat menyerap pertambahan angkatan kerja baru dan mengurangi
tingkat pengangguran.
- Membina angkatan
kerja baru yang memasuki pasar melalui latihan ketrampilan untuk berusaha
sendiri maupun mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia.
- Membina dan
melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja yang di jiwai oleh
Pancasila dan UUD 1945 (Hubungan Industrial Pancasila), memperbaiki
kondisi-kondisi dan lingkungan kerja agar sehat dan aman serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja.
- Meningkatkan peran
pasar kerja, agar penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja dapat
menunjang kegiatan pembangunan.
- Memperlambat laju
pertumbuhan penduduk dan meningkatkan mutu tenaga kerja melalui usaha pembinaan
dan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian dari perencanaan tenaga
kerja terpadu.
D.
Investasi
Investasi adalah
suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut
berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan
suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut
juga sebagai penanaman modal.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang
tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi). Investasi adalah suatu
komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G
+ (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi
non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah
baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat
dengan kaitannya I = (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong
investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan
menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan
dengan meminjam uang.
Walaupun
jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk
investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya
kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan
untuk mendapatkan bunga.
Untuk
memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di
Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki
peran yang sangat penting. Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk
mengharapkan dana investasi dari masyarakat, perlu dilakukan upaya-upaya
tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan.
Upaya-upaya tersebut adalah :
- Lebih mengembangkan
ekspor komoditi non-migas, sehingga sacara absolut dapat meningkatkan
penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri.
- Mengusahakan adanya
pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk
kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
- Menciptakan iklim
investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin
banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
- Lebih menggiatkan
dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk
golongan ekonomi, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para
pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.